SANTAPAN ASIA, Malang – Makan Bambu adalah kegiatan makan bersama secara lesehan yang mempromosikan berbagai macam menu makanan yang ada di Bring Rahardjo dengan menggunakan bambu 10 meter sebagai wadah makan (simbolis). Tujuan dari kegiatan ini merupakan bentuk dalam merayakan keragaman kuliner Indonesia serta mempromosikan lingkungan dan kreativitas dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Makan Bambu sepanjang 10 meter adalah konsep yang merupakan hasil kolaborasi antara Parama Creative dengan pengelola Bring Rahardjo. Parama Creative merupakan salah satu kelompok Praktikum Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang berkonsentrasi pada bidang Public Relations (PR), beranggotakan tujuh orang: Januar Dwi Pangestu (Ketua Kelompok), Yuliana Salsabila, Putri Herlina, Muhammad Fhareza Zhary Syahputra, Calvin Mardiansyah, Jihavika Nurul Masy Ulla dan Raihana Aulia Rohmah.
Kegiatan Makan Bambu ini diikuti oleh Setya Ningsih (pengelola Bring Rahardjo), Wiwik Widyastuti S.Sos M.M (Ibu Kepala Desa), Pak Yohanes (penggagas Bring Rahardjo), awak media, Andy Wijaya (MC), influencer TikTok Mima (@mimndut) dan Queena Vinnda Arachim (@quhiiin), komunitas peduli lingkungan (iLitterless) serta Aldrin yang merupakan warga negara Singapura. Aldrin adalah pemilik Think Shift Design yaitu salah satu perusahaan dalam konsorsium SCII Hub yang merupakan pusat inkubasi bisnis yang akan bekerjasama dengan Universitas di Indonesia, dan sekaligus board member dari MHF (Memayu Hayuning Foundation).
Acara Re-Opening Bring Rahardjo dengan tema konsep “Bring Back To Nature” yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2023 dan berlokasi langsung di area Bring Rahardjo menjadi tanda dibukanya kembali Wisata Kuliner Tradisional Bring Rahardjo yang sudah tutup selama 1 tahun lebih. Tentu untuk mengikuti acara Re-Opening ini dapat dinikmati oleh siapa saja tanpa dipungut biaya sekalipun. Pengunjung dapat menikmati kuliner tradisional yang dijajakan oleh pelapak di area Bring Rahardjo tersebut. Makanan yang disajikan oleh para pelapak di makan bambu ini seperti nasi bakar, nasi jagung, sayur lodeh, urap, nasi campur, dan mendol. Selain sebagai simbolis, makan bambu ini juga bertujuan untuk mengenalkan makanan yang dijajakan oleh para pelapak untuk dicicipi kepada para pengunjung dan tamu undangan.
Dengan dibukanya kembali Bring Rahardjo dengan konsep baru diharapkan dapat meningkatkan antusias calon pengunjung untuk berkunjung ke Bring Rahardjo dan menjadikan Bring Rahardjo sebagai tempat wisata kuliner yang terpandang.